Bahaya Judi Online: Jadi Miskin hingga Terjerat Hukum

KEMAJUAN teknologi tak selalu memberikan efek positif bagi penggunanya. Salah satu produk dari kemajuan teknologi adalah judi online. Mirisnya, kecanduan judi online memicu dampak negatif bagi pemainnya, bahkan keluarganya. Dampak negatif bagi finansial, psikologis, sosiologis, dan hukum pidana.

Siaran99 Psikologis teknis Tri Iswardani mengatakan ekonomi menjadi faktor utama masyarakat bermain judi online. Kebutuhan ekonomi yang meningkat membuat seseorang menggunakan cara instan untuk mendapatkan uang, dan akhirnya terjerumus ke judi online.

Tapi, itu bukanlah satu-satunya faktor seseorang candu judi. Pengalaman pernah menang judi memicu pelepasan dopamine, neurotransmitter di otak yang berhubungan dengan rasa senang. “Rasa senang ini membuat seseorang terdorong untuk selalu mencobanya lagi. Biasanya kan gitu, dibikin menang dulu di awal, baru kecanduan,” ujar Tri dikutip dari artikel berjudul Dampak Psikologis Judi Online, Ciri-ciri Kecanduan, hingga Peluang Sembuh 

Bila sudah kecanduan, seseorang sulit melepaskan diri dari perilaku itu. Ia bahkan tak mengakui dirinya kecanduan dan akhirnya bablas. Tri mengatakan, umumnya, orang terdekat atau keluarga yang menyadari gelagat tersebut. Salah satu gelagat yang muncul adalah pelaku judi online tertutup pada lingkungan sekitarnya, terutama soal finansial. Pelaku menghabiskan waktu lama menggunakan gadgetnya.

“Tiba-tiba dia punya utang, makin lama makin nambah. Dari awalnya Rp300 ribu sampai bisa jutaan rupiah. Dia akhirnya lari ke pinjaman online,” lanjut Tri.

Tapi, sebelum terlambat, pihak keluarga dapat melakukan banyak cara untuk menghentikan kecanduan itu. Keluarga dapat meminta bantuan tenaga profesional seperti psikolog.

Salah satu cara memulai seseorang melepaskan diri dari judi online adalah dengan mengajaknya berkomunikasi dan mengubah perilakunya. Sebab, dukungan dari lingkungan terdekat memiliki peran penting untuk mengatasi kecanduan ini.

Judi Bikin Miskin

Kemiskinan merupakan salah satu dampak yang muncul akibat bermain judi, baik itu online maupun offline. Tragisnya, kelompok masyarakat yang terjerumus ke judi adalah kelompok masyarakat yang tergolong miskin dan berpenghasilan rendah. Jadi, sudahlah miskin, mereka bermain judi ya makin miskin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *